tag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post2339455146227622474..comments2024-02-18T16:08:32.642+07:00Comments on Alukatsir.com: Syaikh Utsaimin Mengupas Tuntas Tipu Daya Setan Dalam Waswas Dan Cara Mengobatinya Syadam Husein Alkatirihttp://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-71563217553992922952019-07-16T11:06:28.600+07:002019-07-16T11:06:28.600+07:00Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh.
Bapak/I...Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh.<br /><br />Bapak/Ibu yang saya muliakan,<br />Pertama, jangan khawatir dan cemas berlebih! Karena hal semacam ini juga pernah dialami seorang sahabat Nabi dan beliau adukan kepada Nabi.<br /><br />Kedua, waswas di hati yang berbentuk menghina Allah itu tidak dicatat sebagai kekufuran (keluar dari Islam) karena 2 alasan:<br />1. Tidak diucapkan, sebatas apa yg terbetik di hati. Apalagi itu berasal dari waswas.<br />2. Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyampaikan bahwa Allah memaafkan langsung apa saja yang terbetik di hati atau terlintas di pikiran selama tidak terucapkan, dan itu karunia Allah untuk umat ini.<br /><br />Ketiga, jika waswas di pikiran Anda kembali muncul maka langsung ambil air wudhu dan sibukkan diri dengan bacaan Al Quran atau dzikir mengingat Allah; dengan begitu pikiran semacam itu akan hilang. Jangan lupa pula membaca ta’awudz (berlindung kepeada Allah dari setan terkutuk).<br />Barakallahu fikum.<br />Syadam Husein Alkatirihttps://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-74075571682653615922019-07-16T10:58:40.256+07:002019-07-16T10:58:40.256+07:00Caranya, sebelum berwudhu Anda percikkan sedikit a...Caranya, sebelum berwudhu Anda percikkan sedikit air ke (maaf) celana dalam Anda. Setelah itu berwudhulah seperti biasa.<br />Jika nanti perasaan sesuatu keluar -ingat, itu hanya perasaan Anda saja- maka tetap lanjutkan wudhunya dan shalatlah.<br />Barakallahu fikum. Semoga Anda diberi kesembuhan oleh Allah yang Maha Penyembuh.Syadam Husein Alkatirihttps://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-67027593399641330552019-07-15T16:15:51.477+07:002019-07-15T16:15:51.477+07:00Saya was was ustd disaat setelah bersuci jrangnya ...Saya was was ustd disaat setelah bersuci jrangnya lama sering merasa keluar kencing , tapi selama ini saya tidak pernh menemukannya t,sehingga sya menganti celana dalam karna ragu , kalok tidak di ikuti keraguan makin besar , dan anehnya lagi di saat saya merasa suci batu terasa keluar kencing , kalok sya merasa ada nakjis tidak pernh ada merasa keluar , saya selalu berusaha melawanya tapi kadang keraguan semakin keras ustd,Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/04551739599697121371noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-13340674427491228012019-04-11T14:35:10.700+07:002019-04-11T14:35:10.700+07:00Aslm sy mau tnya bagaimana dgn was was memghina al...Aslm sy mau tnya bagaimana dgn was was memghina allah yg sudah menetap dlm hati, adakah taubat diterima jika sudah menghina allah dan bnyk lagi perkara lain yg sy takut utk bagitau dan bagaimana utk taubat darinya kerana sudah bnyk kali ucap shahadat dan adakah shahadatnya diterima jika melibatkan akidah.. Tlong sy memerlukan jawaban andaAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/13868483361699159732noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-23904295391936353212019-04-11T14:33:32.099+07:002019-04-11T14:33:32.099+07:00Aslm sy mau tnya bagaimana dgn was was memghina al...Aslm sy mau tnya bagaimana dgn was was memghina allah yg sudah menetap dlm hati, adakah taubat diterima jika sudah menghina allah dan bnyk lagi perkara lain yg sy takut utk bagitau dan bagaimana utk taubat darinya kerana sudah bnyk kali ucap shahadat dan adakah shahadatnya diterima jika melibatkan akidah.. Tlong sy memerlukan jawaban andaAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/13868483361699159732noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-33893585251434987522019-04-11T14:13:49.435+07:002019-04-11T14:13:49.435+07:00Aslm sy mau tnya bagaimana dgn was was memghina al...Aslm sy mau tnya bagaimana dgn was was memghina allah yg sudah menetap dlm hati, adakah taubat diterima jika sudah menghina allah dan bnyk lagi perkara lain yg sy takut utk bagitau dan bagaimana utk taubat darinya kerana sudah bnyk kali ucap shahadat dan adakah shahadatnya diterima jika melibatkan akidah.. Tlong sy memerlukan jawaban andaAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/13868483361699159732noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-82931561995828255682018-08-11T14:10:46.514+07:002018-08-11T14:10:46.514+07:0008.06.00
Assalaamu'alaikum.. saya mau tanya, S...08.06.00<br />Assalaamu'alaikum.. saya mau tanya, Sungguh saya sangat sangat membutuhkan jawabannya... saya benar2 butuh.. jadi ketika saya sedang beribadah(contoh: sholat) saya langsung ada sugesti untuk menghina Allah.. lebih lagi menghinanya dgn kata2 yg kotor sekali.. pikiran itu sangat sering muncul di diri saya ketika sholat, demi Allah, saya membenci fikiran2 itu.. saya ingin sekali menghilangkannya, namun terasa sulit.. sampai setelah berpikir seperti itu, saya menampari wajah saya sendiri, saya mengata-ngatai diri saya sendiri.. sampai saya merasa saya lebih baik mati daripada terus berada di kondisi seperti ini.. saya sangat butuh jawaban untuk masalah ini... terkadang, saya suka mengulang sholat saya karena merasa sholat dgn menghina Allah seperti itu tidak sah.. tapi, fikiran itu muncul lagi di sholat saya yang kedua.. saya takut ibadah saya selama ini tidak diterima.. apa ada yg dapat menjawabnya? Sungguh, saya sangat berterimakasih untuk yg dapat menjawabnyaa.<br /><br />BalasCinta Islamhttps://www.blogger.com/profile/13164950529180227028noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-34139411325968449252018-05-03T04:53:15.800+07:002018-05-03T04:53:15.800+07:00itu dihukumi sah secara syariat dan telah gugur tu...itu dihukumi sah secara syariat dan telah gugur tuntutan untuk mengerjakannya.<br /><br />adapun diterima atau tidaknya suatu amalan disisi Allah maka itu berkaitan dengan dua hal utama;<br />satu, keikhlasan pelakunya<br />dua, kesesuaian pelaksanaannya dengan yang diajarkan Rasulullah.Syadam Husein Alkatirihttps://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-9224286707228452032018-05-03T04:50:08.886+07:002018-05-03T04:50:08.886+07:00waalaikumsalam..
mudah-mudahan hadits Nabi berikut...waalaikumsalam..<br />mudah-mudahan hadits Nabi berikut ini dapat menghilangkan keraguan dan kekhawatiran Anda, maknanya sebagai berikut:<br /><br />"Sesungguhnya Allah tidak menghitung sebagai dosa: perkataan dalam hati SELAMA tidak diucapkan dengan lisan maupun dilakukan dengan badan" Muttafaq Alaih<br /><br />Jadi, apa yang Anda ceritakan tadi tidak perlu Anda risaukan selama Anda lakukan 2 hal:<br />pertama, Anda mengingkarinya dan membencinya<br />kedua, Anda tidak ucapkan pikiran tersebut<br /><br />Allah melarang kita untuk berperasangka buruk terhadapNya seperti menganggap Allah tidak menerima amal kita. Allah melarang kita untuk berputus asa dari kasih sayangNya; kasih sayang Allah sangatlah luas<br /><br />memang kita harus harap-harap cemas terhadap diterima atau tidaknya amalan kita, tetapi kita tetap harus berharap agar diterima.<br /><br />yang keliru adalah takut berlebihan sehingga malah mengulang dan mengklaim duluan bahwa ibadah pertama tidak sah atau tidak diterima.<br /><br />suatu amalan dianggap sah selama rukun-rukunnya, syarat-syarat sahnya ditunaikan.<br /><br />demikian, wallahu A'lam. semoga membantu<br /><br />Syadam Husein Alkatirihttps://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-56112194589724851052018-04-22T12:11:41.641+07:002018-04-22T12:11:41.641+07:00Saya juga sering kali merasa tidak sah dalam melak...Saya juga sering kali merasa tidak sah dalam melakukan mandi janabah.. contoh, saya seusai mandi janabah ingat bahwa saya belum membasuh telapak kaki saya, tapi sayaa yakin sudah ada air yg mengenai telapak kaki saya itu.. jadi bagaimana hukum mandi saya? Apaakah sah?? Saya juga sering merasa mengeluarkan air mani.. padahaal saya sedang tidak bersyahwat seperti yg disebutkan.. oleh sebab itu, kini dalam seminggu, saya sudah melakukan mandi janabah berulang kali.. saya sangat terganggu dengan semua ini.. mohon jawbannya..Salsahttps://www.blogger.com/profile/04891355083322376400noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-27369835431977777332018-04-22T12:06:54.697+07:002018-04-22T12:06:54.697+07:00Assalaamu'alaikum.. saya mau tanya, Sungguh sa...Assalaamu'alaikum.. saya mau tanya, Sungguh saya sangat sangat membutuhkan jawabannya... saya benar2 butuh.. jadi ketika saya sedang beribadah(contoh: sholat) saya langsung ada sugesti untuk menghina Allah.. lebih lagi menghinanya dgn kata2 yg kotor sekali.. pikiran itu sangat sering muncul di diri saya ketika sholat, demi Allah, saya membenci fikiran2 itu.. saya ingin sekali menghilangkannya, namun terasa sulit.. sampai setelah berpikir seperti itu, saya menampari wajah saya sendiri, saya mengata-ngatai diri saya sendiri.. sampai saya merasa saya lebih baik mati daripada terus berada di kondisi seperti ini.. saya sangat butuh jawaban untuk masalah ini... terkadang, saya suka mengulang sholat saya karena merasa sholat dgn menghina Allah seperti itu tidak sah.. tapi, fikiran itu muncul lagi di sholat saya yang kedua.. saya takut ibadah saya selama ini tidak diterima.. apa ada yg dapat menjawabnya? Sungguh, saya sangat berterimakasih untuk yg dapat menjawabnyaa.Salsahttps://www.blogger.com/profile/04891355083322376400noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-78984346618595762642017-11-13T13:51:27.457+07:002017-11-13T13:51:27.457+07:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.ddugunsajahttps://www.blogger.com/profile/17991325202779867574noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-47686920158729301102017-11-09T04:36:27.356+07:002017-11-09T04:36:27.356+07:00Saudaraku hanyadudung,
Waalaikumsalam warahmatull...Saudaraku hanyadudung,<br /><br />Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh. Sebelumnya saya minta maaf atas keterlambatan membalas pertanyaan Anda karena beberapa sebab.<br /><br />Iya, betul apa yang Anda sudah simpulkan. Niat itu memang berkaitan erat dengan hati sehingga sebagian besar ulama mencoba menerangkan bahwa niat itu tidak perlu diucapkan atau dilafadzkan.<br /><br />Jadi, tidak harus Anda berucap dalam hati “Saya berniat wudhu”. Wallahu A’lam<br /><br />demikian dan semoga bisa membantuSyadam Husein Alkatirihttps://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-46886723359467433412017-09-13T11:34:36.878+07:002017-09-13T11:34:36.878+07:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.ddugunsajahttps://www.blogger.com/profile/17991325202779867574noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-65134578881055274552017-08-25T09:03:39.056+07:002017-08-25T09:03:39.056+07:00Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, terima...Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, terimakasih atas ilmunya dan setelah membaca artikel tersebut bila ada waswas merasa tidak syah/batal ditengah sholat maka sholatnya dilanjutkan tanpa membatalkannnya dan meyakinkan syah. benarkahddugunsajahttps://www.blogger.com/profile/17991325202779867574noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-3830782222244734282017-08-24T21:31:30.528+07:002017-08-24T21:31:30.528+07:00waalaikumsalam warahmatullah wabaratuh.
iya, sanga...waalaikumsalam warahmatullah wabaratuh.<br />iya, sangat boleh sekali, bahkan itulah sikap yang lebih tepat dalam menghadapi waswas dalam niat.<br /><br />Tetapi jika Anda masih belum bisa untuk melangkah ke arah ini, ada satu cara lagi yang Anda bisa lakukan sebagai langkah pertama dalam mengobati waswas niat ini, yaitu: melafalkan niat sehingga Anda betul-betul yakin dan nyaman dalam shalat Anda selanjutnya.<br /><br />Jika waswas niat ini sudah mulai berkurang maka Anda ambil langkah yang Anda sebutkan tadi.<br /><br />Bisa baca artikel blog ini yang berkaitan dengan langkah-langkah pengobatan bagi orang yang sedang terkena penyakit waswas dengan judul:<br /><br />Suplemen dan Terapi Ampuh Untuk Menghilangkan Waswas.<br /><br />Demikian dan semoga bermanfaat.Syadam Husein Alkatirihttps://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-2066062943087018512017-08-24T11:18:53.601+07:002017-08-24T11:18:53.601+07:00Assalamualaikum, bila setiap kali akan melaksanaka...Assalamualaikum, bila setiap kali akan melaksanakan sholat atau wudu selalu ada waswas apakah sudah berniat atau belum, untuk menghilangkan waswas tersebut bolehkah mengambil sikap sudah berniat. Sehingga tidak perlu lagi meniatkan kembali yang pada akhirnya waswas semakin menebal, syukron atau jawabannyaddugunsajahttps://www.blogger.com/profile/17991325202779867574noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-91829586428275846312017-06-14T18:35:32.392+07:002017-06-14T18:35:32.392+07:00Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh. Terima k...Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh. Terima kasih banyak kepada Anda yg berkenan mampir di blog saya dan berbagi pengalaman disini.<br /><br />Tanggapan untuk no. 1 dan 2, saya hanya ingin memperkuat apa yg Anda yakini selama ini dan Anda perjuangkan: yakin dan percayalah bahwa itu tidak terjadi sama sekali. Bukankah Anda sendiri tidak menginginkan hal itu!? Hati Anda tidak meyakini itu semua. Itu hanya bisikan yg ingin mengganggu dan merusak akidah dan ibadah Anda.<br /><br />Jadi, cobalah untuk berpikir bahwa segala sesuatu yg pasti itu tidak dapat diganti dengan sesuatu yg masih bersifat keraguan.<br /><br />Maksud saya, sesuatu yg pasti adalah Anda telah beriman dan percaya kepada Allah dan RasulNya. Sedang sesuatu yg msh bersifat ragu adalah bisikan berupa ketidakpercayaan kpd Allah dan RasulNya.<br /><br />Begitu juga dalam ibadah thaharoh (bersuci). Sesuatu yg pasti adalah Anda sdh bersuci yg tidak bisa dibatalkan dengan sesuatu yg tidak pasti seperti perasaan sdh batal atau kemauan membatalkan.<br /><br />Tanggapan untuk no. 3, Anda sdh berusaha sebisa dan semaksimal mungkin, jika memang terjadi kondisi yg demikian setelah bersuci maka shalat dan wudhu Anda tetap sah insyaAllah.<br /><br />Dan yg perlu diperhatikan, hendaknya setiap kali Anda ingin shalat, setiap kali itu juga Anda ambil air wudhu.<br /><br />Demikian dan semoga bermanfaat. Mohon maaf baru bisa menanggapi komentar Anda dikarenakan kesibukan saya selama ini.<br /><br />Barokallahu fikum. Semoga Allah mengangkat waswas dari setiap orang yg sedang berjuang melawannya.Syadam Husein Alkatirihttps://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-44247045421668840262017-04-28T09:47:19.231+07:002017-04-28T09:47:19.231+07:00Assalamu'aliakum
Saya seorang yg memiliki peny...Assalamu'aliakum<br />Saya seorang yg memiliki penyakit was was yg sudah lama,berbagai was was sudah pernah saya alami mulai dari wudhu,mandi wajib,shalat.dalam akidah dan ibadah2 lain nya.<br />Mohon nasihat nya atas pertanyaan saya berikut ini :<br />1. Hati saya sering berkata di luar<br /> Kawalan terutama saat wudhu dan saat <br /> Akan shalat dan dalam shalat.kata2 <br /> Yg terkeluar dr hati seperti <br /> "Allah bohong,rosul bohong,islam<br /> Bohong" atau ada kata2 "saya niat<br /> Kufur,saya niat musyrik"padahal<br /> Hati saya sangat tidak menginginkan<br /> Ny dan kata2 itu terkeluar Tanpa<br /> Bisa saya tahan dia terkeluar<br /> Sendiri.saya jadi bingung dan<br /> Ketakutan kalau saya sudah murtad.<br /> Sehabis kata2 itu muncul sayA<br /> Membaca syahadat dan ketika saya<br /> Membaca syahadat dlam hati saya<br /> Berkata arti syahadat yg justru<br /> Menghina Allah dan Rosul.sehingga<br /> Membuat saya sering berulang ulang<br /> Membaca syahadat karena takut saya <br /> Menjadi terkeluar dari islam.<br />2. Dalam shalat atau wudhu atau mandi <br /> Wajib sering ada hati berkata "saya<br /> Niat batalkan shalat atau wudhu atau <br /> Mandi wajib" dan akibat ada nya<br /> Kata2 dalam hati seperti itu saya<br /> Sering membatalkan shalat,wudhu atau<br /> Mandi wajib saya dan itu sering<br /> Terjadi berulang2,saya coba lawan<br /> Tdk memperdulikan nya namun semakin <br /> Saya tdk memperdulikan nya kata2<br /> Hati itu semakin kencang dan saya<br /> Sering kalah dan mengulangi nya lg<br /> Karena takut batal dan tdk sah<br />3. Pada saat saya buang air kecil saya<br /> Sudah coba usahakan sebisa mungkin <br /> Untuk di bersihkan,namun suka ada<br /> Sisa2 keluar pada saat shalat atau <br /> Wudhu,sahkah shalat atau wudhu saya<br /> Jika ada sisa air kencing yg keluar?<br />Mohon nasihat nya untuk masalah saya ini.<br />Wassalamu'alakum<br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/04596736327134380917noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-69763679921383333702017-01-15T06:03:40.357+07:002017-01-15T06:03:40.357+07:00waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh. terima k...waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh. terima kasih kembali karena menyempatkan diri mampir di blog saya dan semoga bermanfaat.<br /><br />pertama, tidak semua yang terlintas di hati atau pikiran kita adalah waswas yang berasal dari setan karena ada pula yang memang berasal dari kita sendiri, dan ada pula yang berasal dari Allah yang dinamakan ilham sebagaimana Allah ilhamkan kepada ibu nabi Musa untuk melemparkan putranya ke air. Namun yang pasti, jika yang terlintas di pikiran kita adalah hal yang mengganggu kenyamanan ibadah kita maka itu bisa berasal dari setan dan bisa berasal dari diri kita sendiri.<br /><br />kedua, tidak perlu dijawab atau dihiraukan karena sekali dijawab maka akan mendatangkan pertanyaan lain terlebih ketika shalat. Hal ini sebagaiamana kaidah untuk orang yang sedang berjuang melawan waswas, yaitu tidak menghiraukan waswas itu sendiri.<br /><br />ketiga,sekali lagi jangan dipikirkan sah tidaknya ketika kita menjalankan suatu ibadah. Yang terpenting adalah kita mempelajari syarat sah, rukun, wajibat suatu ibadah, shalat misalnya dan kita kerjakan tanpa memikirkan apakah shalat kita sah atau tidak, batal atau tidak ketika shalat itu tengah dikerjakan karena hal itu malah menghilangkan kekhusyu'an kita. Itu adalah waswas, apalagi malah berakibat tidak baik semisal membuat Anda membatalkan shalat Anda.<br /><br />keempat, sekali lagi sikap Anda sudah tepat. Semoga Allah membimbing kita semua untuk bisa terlepas dari gangguan pikiran dan waswas di dalam shalat dan ibadah-ibadah lainnya. Amin.<br /><br />sekian dan semoga bermanfaat. mohon maaf atas keterlambatan saya dalam membalas pertanyaan Anda di blog ini. Wassalam.<br /><br />Syadam Husein Alkatirihttps://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-18035364916269943792016-11-09T14:14:32.822+07:002016-11-09T14:14:32.822+07:00Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, terima...Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, terimakasih banyak atas nasihat dan ilmu semoga bermanfaat bagi saya, masih ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan setiap akan atau sedang dalam melakukan amal ibadah selalu muncul berbagai macam lintasan hati yang mengganggu, pertanyaan saya:<br />1. Apakah setiap lintasan hati/pikiran tersebut merupakan waswas setan?<br />2. Perlukah dijawab atas pertanyaan lintasan hati/pikiran tersebut atau harus diabaikan(Tidak dijawab)? Bila dijawab selalu muncul lintasan pertanyaan baru dan begitu seterusnya tanpa berkesudahan sehingga misal ketika sholat lama memikirkan lintasan hati.<br />3. Bila ada pertanyaan lintasan yang belum tahu secara pasti hukumnya apakah perlu diabaikan (misal pertanyaan "pakah hal ini sah/tidak atau batal/tidak dan banyak macam pertanyaan yang membuat kepala pusing)<br />4. Benarkah saya bersikap melupakan/mengabaikan semua lintasan tersebut tanpa harus menjawabnya dan tanpa memikirkan apakah sah atau tidaknya ibadah atau batal tidaknya. terimakasih atas nasehat dan perhatiannya. Wassalamualaikumddugunsajahttps://www.blogger.com/profile/17991325202779867574noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-77266293604717577832016-09-27T03:58:46.065+07:002016-09-27T03:58:46.065+07:00Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. T...Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Terima kasih kembali kepada Anda karena menyempatkan diri mampir di blog ini.<br /><br />Iya betul. Memang seharusnya seperti itu bagi siapa saja yg sedang diuji dengan waswas agar mengabaikan dan bersegera menyelesaikan amalannya. Dengan catatan, tetap memperhatikan tuma'ninah di dalam shalat.<br /><br />Berikut ini saya bawakan sebuah kisah yg menyebutkan salah satu cara mengurangi waswas setan di dalam shalat dengan tetap memperhatikan batasan wajib shalat:<br /><br />Dari Abdullah bin 'Anamah, beliau bercerita bahwa beliau sempat melihat 'Ammar bin Yasir masuk ke dalam masjid kemudian shalat dan mempercepat shalatnya.<br /><br />Selepas shalat dan ketika hendak beranjak keluar dari masjid, (Abdullah) pun bergegas mendatanginya (Ammar) dan bertanya:<br /><br />Wahai Abal Yaqdzan (kuniyah Ammar bin Yasir), ku perhatikan engkau tadi mempercepat shalatmu!<br /><br />Beliau menjawab: apakah kamu lihat ada yg ku kurangi sedikitpun dari batasan-batasan shalat?<br /><br />Aku jawab: tidak.<br /><br />Beliau (Ammar) kembali menjelaskan: sesungguhnya aku mempercepat shalatku sekira setan tidak berlama-lama membuatku lalai, karena aku pernah mendengar sendiri bahwa Rasulullah bersabda:<br /><br />"Sesungguhnya seorang hamba itu ketika ia mulai menunaikan shalat, ada yg pahalanya dituliskan hanya sepersepuluhnya saja, (ada pula yg dapat pahala) sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, dan (ada juga yg dapat) setengahnya (dari pahala shalatnya tersebut)".<br /><br />HR. Ahmad (no. 18894) dan Abu Daud (no. 796), dan dinilai hasan oleh Syaikh Albani.<br /><br />Catatan:<br />'Ammar bin Yasir radhiyallahu anhuma adalah salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.Syadam Husein Alkatirihttps://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-770954898252024632016-09-21T10:18:19.730+07:002016-09-21T10:18:19.730+07:00Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, terima...Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, terima kasih atas ilmunya yang sangat membantu saya, kalau boleh menyimpulkan, benarkah sikap saya ketika muncul waswas dengan cara mengabaikannya dan tidak memikirkan sah tidakbya amalan tapi terus menyelesaikan sampai selesai. terima kasihddugunsajahttps://www.blogger.com/profile/17991325202779867574noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-11290112136788633402016-09-03T01:17:44.712+07:002016-09-03T01:17:44.712+07:00Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Kepada...Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.<br /><br />Kepada Saudara/i yang dimuliakan Allah, mengenai masalah menyusun kata-kata dalam hati sebagai ungkapan niat untuk berwudhu maka hendaknya Anda mencukupkannya satu kali saja tanpa perlu mengulangnya walau Anda ragu.<br /><br />Agar Anda lebih tenang maka ada yang perlu diketahui seputar niat disini. Niat itu adalah keinginan. Ketika Anda sudah mulai melangkahkan kaki, mengambil air wudhu, dan membasuh satu persatu anggota badan maka itu sudah terhitung niat, sehingga tidak perlu diulang-ulang kembali. Maka tidak perlu khawatir akan keabsahan wudhu Anda.<br /><br />Adapun mengenai pertanyaan pertama, niat Anda tidak rusak apalagi batal.<br /><br />Untuk pertanyaan kedua, memang sudah menjadi hal yang ditetapkan di syariat Islam bahwa setiap amal itu harus diawali dengan niat. Dengan niat, antara ibadah dan kebiasaan bisa dibedakan. Dengan niat pula, antara amal yang wajib dan amal yang sunnah bisa ditentukan walaupun tata cara pelaksaannya sama.<br /><br />Oleh karena itu, sikap Anda yang berpedoman dengan "setiap amal harus diawali dengan niat" itu sudah tepat. Dan Anda tinggal menambahkan sedikit usaha lagi untuk tidak menggubris amal yang Anda kerjakan tersebut.<br /><br />Mudah-mudahan Allah menerima amal kita semua, yang sedikit maupun yang banyak. Dan semoga Allah segera mengangkat waswas dari diri kita semua.<br /><br />Demikian. Semoga bermanfaat.Syadam Husein Alkatirihttps://www.blogger.com/profile/15742178848262035944noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2823733969724221990.post-48985688756982709492016-09-01T13:52:32.147+07:002016-09-01T13:52:32.147+07:00Assalamualaikum, meneruskan pertanyaan yang lalu p...Assalamualaikum, meneruskan pertanyaan yang lalu perihal penyakit waswas terutama dalam niat ketika akan memulai melaksanakan sesuatu merasa belum berniat, sehingga untuk meyakinkan, niat itu diperbaharui dengan menyusun kata-kata dalam HATI seperti ungkapan "saya ingin wudu" ketika akan wudu tapi setelah itu merasa belum pas atau belum sah sehingga diulang-ulang sampai beberapa kali, untuk itu saya memohon nasihatnya. Kemudian ada beberapa pertanyaan<br />1. Bila sudah berniat untuk wudu tapi sebelum wudu dimulai saya sempat kencing dulu, apakah niat tersebut rusak/batal tidak sehingga perlu diperbaharui, ataukah masih berlaku sehingga saya stelah kencing langsung memulai amalan wudu dst sd selesai. <br />2. Bila ada waswas niat kemudian tidak digubris dan diteruskan sd selesai dengan berpedoman kepada "Setiap amal pasti diawali dengan niat" benarkah sikap saya? sebelumnya diucapkan terima atas saran nasihatnyaAnonymousnoreply@blogger.com