Assalamu'alaikum

header ads

Begini Cara Berwudhu Mudah Bagi Orang Yang Kena Waswas

Bismillah. Proses berwudhu bagi kebanyakan orang mungkin terdengar mudah dan sederhana, namun tidak demikian bagi sebagian orang yang terkena waswas atau mudah ragu ketika melakukannya. Mereka merasakan kesulitan yang berbeda-beda tingkatannya untuk menyelesaikan satu rangkaian wudhu mereka. Dan hal itu tidak terbayangkan oleh selain mereka yang belum pernah terkena waswas.

Tidak jarang, bagi sebagian orang butuh waktu lama untuk menyelesaikan proses basuh-membasuh anggota badan sebagai syarat melaksanakan ibadah shalat. Ditambah lagi ada perasaan khawatir jikalau wudhunya tidak sempurna atau tidak sah yang semakin menambah beban pikiran dan galau di hati.

Pembaca Alukatsir.com yang dikasihi Allah, sebelum Anda membaca cara berwudhu bagi orang yang mudah waswas, saya ajak Anda merenungi beberapa paragraf di bawah ini sebelum menggerakkan jari Anda dan menggeser ke bawah dari halaman artikel ini.

Pada dasarnya, setiap orang memiliki asa agar seluruh ibadahnya mudah dikerjakan. Namun, terkadang sesekali ada rintangan yang menghalangi seorang hamba untuk menunaikan ibadah tersebut dengan lancar dan mudah. Berat atau ringan rintangan itu bergantung kepada besar-kecilnya kecintaan Allah untuk hamba tadi.

Semakin besar kecintaan Allah, semakin besar pula rintangan dalam menjalankan ragam ibadah yang hendak dikerjakan si hamba. Dan ibadah yang penulis maksud disini adalah ibadah dengan segala bentuknya, yaitu mencakup ibadah hati, ucapan, dan perbuatan.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah menyampaikan perihal diatas dalam sebuah hadis beliau berikut:

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ الله إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah mulai mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha maka baginya keridlaan Allah, namun barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah. [H. Tirmidzi (no2320) dan Ibnu Majah (no4021)]

Semakin Allah sayang, semakin Dia bukakan jalan bagi hambaNya untuk membuktikan imannya dengan beragam ujian dan cobaan hidup agar si hamba tersebut layak mendapatkan cinta dan kasih sayang dari Allah Azza wa Jalla.

Tidak heran manakala para Nabi dan Rasul menempati posisi terdekat dan tertinggi di sisi Allah dari semua makhluk, mereka tidak luput dari ujian dan rintangan dalam membuktikan keimanan mereka kepada Allah dan menuangkannya ke dalam ibadah mereka. Karena kecintaan dan kasihsayang Allah pada mereka begitu besar, Allah berikan ujian-ujian berat sesuai level mereka.

Nabi Adam alaihis salam diuji oleh Allah dengan terbunuhnya buah hati beliau di tangan anak beliau yang lain. Nabi Nuh alaihis salam diberi cobaan dengan cemohan tak henti dari kaumnya ketika beliau membuat perahu dan salah satu anak beliau enggan naik ke perahu tersebut kala azab Allah turun. Nabi Ayub pun tak kalah hebat ujian yang beliau alaihis salam rasakan, Allah turunkan cobaan kepada semua yang dimilikinya, kesehatan, anak-anak, dan harta beliau. Demikian halnya nabi dan rasul lain.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang level cobaan yang disesuaikan dengan kadar keimanan seseorang, beliau berkata:

أَشَدُّ النَّاسِ بَلَاءً الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ الصَّالِحُونَ، ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ

Sesunggguhnya orang yang paling besar cobaan hidupnya adalah para nabi. Kemudian urutan selanjutnya adalah orang-orang shalih. Kemudian urutan selanjutnya adalah orang yang keimanannya lebih rendah. Dan begitu seterusnya. [HR. Tirmidzi (no2398) dan Ibnu Majah (no4023)]

Di redaksi lain dari hadis diatas, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyebutkan:

يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صَلَابَةٌ زِيدَ فِي بَلَائِهِ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ خُفِّفَ عَنْهُ وَمَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَمْشِيَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ لَيْسَ عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya, jika agamanya kuat maka akan ditambah ujiannya, dan jika agamanya lemah maka akan diringankan ujiannya. Tidaklah ujian itu berhenti pada seorang hamba sampai dia berjalan di muka bumi tanpa mempunyai dosa. [HR. Ahmad (no1400)]

Begitulah Allah Azza wa Jalla, Dia ingin menaikkan derajat hamba-hambaNya sekaligus menghapus habis dosa-dosa mereka jika ada sehingga keimanan mereka kepada Allah betul-betul teruji, kesabaran mereka semakin tertempa, kepasrahan mereka terhadap ketetapan Allah atas diri mereka betul-betul terasah, dan ketergantungan hati mereka semakin terbukti.

CARA BERWUDHU MUDAH BAGI ORANG YANG WASWAS DENGAN 9 LANGKAH:

Pembaca Alukatsir.com yang dirahmati Allah, berikut ini 9 langkah untuk berwudhu bagi orang yang mudah waswas atau ragu. Saya susun dan urutkan 9 langkah ini khusus bagi Anda yang mendapati kesulitan ketika berwudhu.

Tetapi, 9 langkah ini tidak akan berhasil terhadap Anda jika Anda belum mau menerapkannya sepenuh hati dan lebih menuruti bisikan pengganggu di diri Anda. Cara ini dapat memberikan dampak positif hanya jika Anda mau serius dan menahan gejolak perasaan dan bisikan waswas yang menyerang Anda selama berwudhu; cukup tahan sejenak kemudian lakukan 9 langkah ini tanpa memperdulikan bisikan ragu sejenak.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki. [QS. Al Maidah: 6]

Langkah Pertama:
Siapkan air bersih untuk berwudhu, baik di gayung atau dari keran air.

Langkah Kedua:
Hadirkan niat untuk berwudhu. Tapi ingatlah bahwa niat ini terletak di hati! Disitu adalah tempatnya. Jadi ketika Anda hendak berwudhu maka cukup niatkan di hati, kecuali gangguan waswas yang Anda hadapi begitu kuat, Anda boleh berucap di hati “Saya berwudhu.”

Langkah Ketiga:
Mulai basuh kedua telapak tangan Anda, mulai dari ujung jari hingga pergelangan tangan masing-masing tiga kali. Dan jangan lupa untuk mengawalinya dengan telapak tangan yang kanan.

Langkah Keempat:
Ambil air seukuran genggaman tangan kemudian masukkan ke mulut dan berkumur-kumurlah sebanyak tiga kali.
Setelah itu ambil lagi air seukuran genggaman tangan dan masukkan ke dua lubang hidung kemudian keluarkan lagi. Ulangi hal ini sebanyak tiga kali juga.

Langkah Kelima:
Basuh wajah Anda sebanyak tiga kali. Batasan wajah dimulai dari ujung tumbuhnya rambut sampai melewati dagu Anda. Adapun lebarnya, itu dari bagian yang bersampingan dengan telinga hingga sisi satunya lagi.

Langkah Keenam:
Basuh kedua tangan Anda, mulai dari ujung jari hingga melewati siku masing-masing tiga kali. Dan selalu awali dengan tangan kanan dahulu sebanyak tiga kali kemudian basuh tangan kiri tiga kali juga.

Langkah Ketujuh:
Usaplah rambut kepala Anda. Caranya dengan meletakkan kedua telapak tangan dimana kedua ibu jari di depan telinga dan keempat jari dari masing-masing telapak tangan berada di depan tumbuhnya rambut kepala. Setelah itu putarkan ke arah belakang kepala hingga mendekati area leher belakang kemudian balikkan kembali ke posisi semula.
Jangan lupa setelah itu untuk mengusap kedua daun telinga secara bersamaan sebanyak satu kali saja dan tidak perlu mengambil air baru; langsung arahkan ke telinga setelah mengusap rambut kepala.

Langkah Kedelapan:
Basuhlah kedua kaki Anda hingga melewati mata kaki masing-masing sebanyak tiga kali. Awal dengan yang kanan tiga kali kemudian yang kiri tiga kali dan jangan lupa menggosok ringan sela-sela jari kaki agar air mengenai area tersebut.

Langkah Kesembilan:
Setelah membasuh satu persatu anggota badan wajib wudhu dan menempuh langkah-langkah diatas secara urut, Anda telah menyelesaikan rangkaian berwudhu yang sah sehingga sudah dianggap dalam keadaan suci dan sudah bisa shalat.

Tutup proses wudhu tadi dengan doa yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam seperti dibawah ini:

أشهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ألا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب أتوب إليك

Cara bacanya:
Asyhadu alla ilaha illallahu wahdahu la syarika lah. Wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh. Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaha illa Anta, astagfiruka wa atubu ilaik.

Arti dibalik doa tersebut:
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang hak kecuali hanya Allah semata, tiada sekutu satupun bagiNya. Dan Aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusanNya. Maha suci Engkau dan segala puji untukMu Ya Allah dan Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang hak kecuali Engkau semata. Aku meminta ampun dan bertaubat kepadaMu.

Pembaca Alukatsir.com yang dimuliakan Allah, 9 langkah mudah untuk berwudhu bagi orang yang mudah waswas atau menemui kesulitan dalam menyelesaikan proses berwudhunya ini insyaAllah bermanfaat selama dipraktekkan dan tidak menuruti keragu-raguan yang tidak nyata di diri Anda.

9 langkah ini saya ambil dan sarikan dari sejumlah buku, diantaranya: Buku Al Mukhtashar fil Ibadat karangan Dr. Khalid Al Musyaiqih, Buku Al Mulakhkhashat Al Fiqhiyah Al Muyassarah karangan Dr. Imad Jum’ah, dan Buku Fikih Terbitan Mahad Ta’lim Lughah di Universitas Islam Kota Madinah.

Semoga artikel kali ini bermanfaat untuk penulis dan pembaca. Semoga Allah limpahkan kesembuhan bagi siapa saja yang mudah waswas dalam berwudhunya. Amin.

Catataan:
Saya siapkan di bawah ini sejumlah link youtube dari YUFID seputar tatacara berwudhu yang benar dan sesuai tuntunan Nabi kita bagi pembaca Alukatsir.com yang ingin keterangan lebih lanjut dalam bentuk video:

Video Pertama:
https://youtu.be/g4I18iUEqvg

Video Kedua:
https://youtu.be/-3xoTuO8cBA

Video Ketiga:
https://youtu.be/5LTFZ7kT36A


Disusun oleh Syadam Husein Abdullah -semoga Allah memaafkan kesalahannya dan membimbing langkahnya-
Di Kota Banjarmasin, 13 Dzul Qa’dah 1440 H



Posting Komentar

1 Komentar

  1. Assalamualaikum, mohon penjelasan dari Pernyataan :"Langkah Kedua:
    Hadirkan niat untuk berwudhu. Tapi ingatlah bahwa niat ini terletak di hati! Disitu adalah tempatnya. Jadi ketika Anda hendak berwudhu maka cukup niatkan di hati, kecuali gangguan waswas yang Anda hadapi begitu kuat, Anda boleh berucap di hati “Saya berwudhu.”

    Dalam kalimat terakhir ada kata " Anda boleh berucap di hati “Saya berwudhu.” berarti cara berniat itu tidak mesti mengucapkan dihati, lalu niat yang sebenarnya bagaimana?

    BalasHapus