Assalamu'alaikum

header ads

Hari Ke-4

Bismillah. Alhamdulillah. Semoga selawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad bin Abdillah. Pembaca Alukatsir.com yang Allah muliakan, berikut apa yang saya dapat tulis pada postingan di hari keempat ini. Selamat menikmati.



Faedah 9:

Anak kecil. Ya, anak kecil yang sedang mengalami tumbuh kembang, baik fisik maupun otaknya, biasanya memiliki sejumlah kejutan bagi orang tuanya. Tidak jarang seorang ayah atau ibu terheran-heran atau terkejut oleh perkembangan yang dialami oleh sang buah hati.


Perkembangan fisik bisa jadi dapat diprediksi dari seorang anak kecil, sementara perkembangan otak seringkali memberikan kejutan berupa pertanyaan-pertanyaan yang belum terpikirkan jawabannya oleh kita atau paling tidak membuat kita heran terhadap pertanyaan-pertanyaannya untuk sesaat.


Saya sebagai orang tua pun seringkali mengalami hal demikian dan mendapati pertanyaan-pertanyaan unik yang dilontarkan oleh anak saya yang mempunyai rasa penasaran tinggi.


Pada beberapa kesempatan dan momen, saya sering menyelipkan dan menanamkan nilai-nilai tauhid kepada anak saya sesuai dengan tingkat usianya seperti momen makan bersama atau momen mendaki kaki gunung uhud atau momen menikmati keindahan sudut kota Madinah atau pun momen duduk santai di pelataran Masjid Nabawi.


Setiap kali saya menyampaikan tentang Allah, kemahabesaran-Nya, kemahaindahan-Nya, dan kemahakuasaan-Nya kepada anak saya, biasanya tidak lama ia akan mengajukan pertanyaan dengan roman wajah yang antusias menanti jawaban dari saya.


Contohnya, ketika saya menjelaskan kepadanya bahwa Allah-lah yang menciptakan kita semua, termasuk langit dan bumi, dan nilai-nilai keimanan lainnya. Ia dengan wajah polosnya langsung mencecar saya dengan sejumlah pertanyaan tentang Rab kita:


Abi, Allah itu ada di mana?”

“Kalau Allah ada kenapa kita tidak bisa melihat-Nya, Abi?

“Jika Allah yang menciptakan kita semua, maka apakah ada yang menciptakan Allah?”

“Abi, hantu itu ada nggak sih?”

“Apakah kita akan menjumpai hari kiamat yang serem itu, Abi?”

Dan pertanyaan-pertanyaan semisal lainnya.


Alhamdulillah selama ini saya mendalami disiplin ilmu akidah yang tentunya sangat membantu saya untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan anak saya yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, terkhusus ketika saya menyelipkan nilai-nilai keimanan kepadanya.


Kendati demikian, tetap ada tantangan lain selain memiliki jawaban atas pertanyaannya, yaitu menyajikan jawaban tersebut dalam bahasa yang mudah dipahami oleh anak seusianya; hal tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi saya.


Pelajaran yang saya petik adalah kita sebagai orang tua mesti memperdalam ilmu agama kita, terutama yang berkaitan tentang Allah Ta’ala, tidak peduli apa pun profesi dan pekerjaan kita. Paling tidak kita menguasai dasar-dasar keislaman sehingga apabila mendapat pertanyaan seputar agama dari buah hati kita yang sedang mengalami masa tumbuh kembang, kita dapat memberikan jawaban yang benar dan tidak menjawab asal-asalan tanpa landasan ilmu. Dan perlu dicatat bahwa terdapat ancaman yang sangat keras bagi orang yang berbicara permasalahan agama, apalagi tentang Allah, tanpa landasan ilmu yang benar.


Terakhir, ada dua doa yang berkaitan dengan anak agar ia menjadi anak yang saleh dan penyejuk mata kita selaku orang tuanya, berikut doanya:


رب هب لي من الصالحين


Bacanya: “Rabbi habli minas shalihin.”


Artinya: “Ya Tuhanku karuniakanlah kepadaku anak keturunan yang saleh.”


Doa kedua:


ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين، واجعلنا للمتقين إماما


Bacanya: “Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun, waj’alna lil muttaqina imama.”


Artinnya: “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan anak keturunan yang menyejukkan mata, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”


Demikian dan semoga ada manfaat yang bisa dipetik atau inspirasi yang bisa diambil.


Kota Nabi, 18 Januari 2023

Syadam Husein Alkatiri

Posting Komentar

0 Komentar