Pertanyaan:
Allah telah memudahkan kita dengan segala bentuk transportasi, termasuk mobil. Terkadang ketika saya mengendarai mobil, saya berpapasan dengan orang lain. Saya sering mengucapkan salam akan tetapi sebagian orang tidak mendengar dan tidak percaya kalau saya sudah mengucapkan salam ke mereka sampai saya melambaikan tangan ketika salam.
Yang ingin saya tanyakan: apakah saya berdosa mengucapkan salam sambil melambaikan tangan karena jarak yang cukup jauh? Dan saya pernah mendengar tentang larangan menyapa dengan melambaikan tangan.
Allah telah memudahkan kita dengan segala bentuk transportasi, termasuk mobil. Terkadang ketika saya mengendarai mobil, saya berpapasan dengan orang lain. Saya sering mengucapkan salam akan tetapi sebagian orang tidak mendengar dan tidak percaya kalau saya sudah mengucapkan salam ke mereka sampai saya melambaikan tangan ketika salam.
Yang ingin saya tanyakan: apakah saya berdosa mengucapkan salam sambil melambaikan tangan karena jarak yang cukup jauh? Dan saya pernah mendengar tentang larangan menyapa dengan melambaikan tangan.
Jawaban:
Anda boleh mengucapkan salam sambil melambaikan tangan jika memang
kondisinya seperti itu (dalam jarak yang agak jauh, pent) karena ada sebuah riwayat
yang menyebutkan bahwa Rasulullah –shallallahu 'alaihi wa sallam- pernah
memberi salam kepada sekelompok wanita sambil memberi isyarat dengan tangan
beliau.
Tujuan beliau –wallahu a'lam- supaya mereka menyadari bahwa beliau telah mengucapkan salam.
Akan tetapi yang perlu diingat adalah tidak boleh menjadikan isyarat dengan tangan sebagai ganti dari ucapan salam.
Wa billahit taufiq, wa shallallahu 'ala nabiyyina muhammad wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam.
Tujuan beliau –wallahu a'lam- supaya mereka menyadari bahwa beliau telah mengucapkan salam.
Akan tetapi yang perlu diingat adalah tidak boleh menjadikan isyarat dengan tangan sebagai ganti dari ucapan salam.
Wa billahit taufiq, wa shallallahu 'ala nabiyyina muhammad wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam.
[Lembaga Riset 'Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia (24/ 122)]
Catatan:
Hadits yang dimaksud
adalah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad (6/ 458), Bukhari di Adabul
Mufrad (no. 1047), Tirmidzi (no. 2697), dan Thabrani (no. 445) dari hadist
Asma' binti Yazid –radhiyallahu 'anha-.